Rabu, 30 April 2014

MAKALAH GANGUAN TIDUR

Psikologi
JUDUL : GANGGUAN TIDUR

Dosen pengampu : Hermanto, S.Psi.
DI SUSUN OLEH

RAUDATUL JANNAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN

MOTTO

“ Hidup tidak akan berarti apa-apaTanpa cobaan
Dan
Allah tidak akan memberikan cobaanYang melampau batas
kemampuan yang kita miliki,
bukan kesulitan yang membuat kita takut
tapi
ketakutan itulah yang mempersulit”












PERSEMBAHAN

Dengan Bismillah..............
Ku ukir bait-bait sanubari yang indah
Dengan Bismillah..............
Ku ulurkan tangan memohon Rahmat dan ridhomu Allah
Segala pujian bagi mu Allah, Tuhan sekalian alam
Yang maha pengasih dan maha penyayang
Pujian yang meliputi segala nikmat- Nya
Dan meliputi segala kelebihan- Nya
Pujian untuk hidupku yang diberikan-Nya
Dengan kasih satang mu Engkau ciptakan manusia
Dari setetes cinta ayahku
Engkau ciptakan aku dalam dunia kasih sayang ibuku
Memberi karunia yang tak terhingga
Agar aku mampu menjadi manusia yang berrguna
Dan bersyukur aku dengan hidupku
Dengan syukurku.............
Aku mempersembahkan makalah ini
Untuk semua orang yang ku sayangi
Termasuk pak Hermanto, S.Psi
Kata Pengantar

Alhamdulillahirobbil alamin.......
   Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-NYA,serta telah menciptakan alam semesta ini dan memberikan saya kesehatan, sehinga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
   Serta tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang  telah membimbing dan mengarahkan kami dalam penulisan makalah ini ,semoga dapat bermanfaat untuk semuanya.
  Penulis  menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kakurangan ,maka dari itu kami menerima saran dan kritikan.
     

                                                                 Tembilahan,  April 2014

                                                                                           Penulis






Daftar Isi

Motto ...............................................................................................................        i
Persembahan................................................................................................       ii
Kata Pengantar..............................................................................................       iii
Daftar isi..........................................................................................................      iv
BAB I PENDAHULUAN
1)    Latar belakang...................................................................................       1
2)    Tujuan dan manfaat.........................................................................       1
BAB  II  PEMBAHASAN
A.   Pengertian gangguan tidur.............................................................       2
B.   Macam-macam gangguan tidur......................................................       3
C.   Cara penangganan ganggguan tidur...........................................     12
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan........................................................................................     14
B.  Saran...................................................................................................     14
Daftar Pustaka...............................................................................................     15
LAMPIRAN
-       IDENTITAS DIRI................................................................................     16



BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar belakang

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa,
di mana dalam hal ini saya membahas tentang GANGGUAN TIDUR. setiap manusia pasti menggalami tidur mulai dari bayi sampai akhir hayat, di mana didalam  tidur setiap orang menggalami berbagai masalah atau gangguan saat tidur.

Penjelasan nya akan bahas pasa bab berikutnya.


2.  Tujuan dan Manfaat
       * Tujuan.
     Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang berbagai pengertian dan macam-macam gangguan tidur serta penangganan gangguan tidur
  
       *Manfaat.
            Makalah ini bermanfaat untuk semua pihak agar  mengetahui tentang gangguan tidur, serta penangganannya.



BAB II
PEMBAHASAN


A.  PENGERTIAN

Tidur adalah fungsi biologis yang dalam berbagai hal tetap misterius. Kita tahu bahwa tidur memiliki fungsi restoratif dan sebagian besar dari kita membutuhkan setidaknya 7  jam atau lebih untuk tidur pada malam hari agar kita dapat berfungsi dengan baik.
Namun kita tidak dapat mengidentifikasi perubahan biokimiawi spesifik yang terjadi selama tidur yang berkontribusi dalam fungsi restoratif tersebut.

Kita juga mengetahui bahwa banyak dari kita yang terganggu oleh masalah tidur, meskipun penyebab dari beberapa masalah ini belum jelas . masalah tidur yang menyebabkan stress pribadi yang signifikan atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan, atau peran lain diklasifikasikan dalam sistem DSM sebagai sebagai gangguan tidur  ( sleep disorder ).

Gangguan tidur  ( sleep disorder ) adalah masalah atau gangguan yang berhubungan dengan tidur yang berulang kali dan terus ada yang menyebabkan distres atau hendaya untuk berfungsi dengan baik.


B. MACAM –MACAM GANGGUAN TIDUR

     DSM mengelompokkan gangguan tidur kedalam dua kategori   utama:

ð  Dissomnia

 Dissomnia ( dyssomnias ) adalah gangguan tidur yang memiliki karakteristik terganggunanya jumlah, kualitas, atau waktu tidur.
Ada lima tipe khusus dissomnia :

1.    Insomnia 

Istilah insomnia berasal dari bahasa latin “in” yang artinya “tidak” dan tentu saja “somnus” yang artinya “tidur” .

insomnia yang muncul sewaktu-waktu terutama pada saat kita sedang stres, bukanlah suatu yang abnormal. Namun, insomnia yang terus ada dan memiliki kesulitan berulang untuk tidur atau untuk tetap tidur adalah pola prilaku  yang abnormal ( Pallesen, dkk 2001 ).
Macam-macam insomnia:
è Insomnia kronis

Setiap tahunnya sekitar 1 dari 3 orang amerika menggalami insomnia kronis ( Gillin, 1991 ), insomnia kronis yang bertahan selama sebulan atau lebih sering kali merupakan tanda dari masalah fisik atau gangguan psikologis seperti depresi.

Jika problem yang ada dibalik insomnia itu ditanggani dengan baik, ada kemungkinan untuk memperbaiki pola tidur menjadi normal kembali.

è Insomnia primer

Adalah insomnia  yang tidak disebabkan oleh gangguan psikologis atau gangguan fisik lainnya, atau oleh efek obat atau pengobatan.
Diperkirakan 14 juta orang di Amerika sebagian besar diantara mereka berusia sekitar 40 tahun, menggalami insomnia primer ( Nagourcy, 2001b ).orang-orang dengan insomnia primer memiliki kesulitan yang terus-menerus untuk tertidur, tetap tidur, atau menggalami tidur yang restoratif         ( tidur yang membuat orang merasa segar dan berenergi ) dalam jangka waktu sebulan atau lebih.
Orang-orang muda dengan insomnia primer biasanya menggeluh membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menjadi tidur.
Insomnia primer mengakibatkan rasa lelah disiang hari dan mengakibatkan timbulnya tingkat stress pribadi yang signifikan atau kesulitan untuk menampilkan peran sosial, belajar, pekerjaan atau peran lainnya dengan baik. Tidak mengherankan bila terdapat tingkat komorbiditas yang tinggi antara insomnia dengan masalah psikologis lain, terutama kecemasan dan depresi ( Breslu dkk, 1996 ; Morin dan Ware, 1996 ). Meskipun prevelensi dari insomnia primer tidak diketahui, gangguan ini dipandang sebagai bentuk gangguan tidur yang paling umum.


2.    Hipersomnia
Kata hipersomnia ( hypersomnia ) berasal dari bahasa yunani “hyper “ yang artinya “ lebih atau lebih normal “ dan dari bahasa latin “somnus” yang artinya “tidur”
Hipersomnia merupakan primer merupakan rasa kantuk yang berlebihan sepanjang hari yang berlangsung sampai sebulan atau lebih. Rasa kantuk yang berlebihan dapat berbentuk kesulitan untuk bangun setelah priode tidur yang panjang ( biasanya 8 sampai 12 jam). Atau mungkin ada pula pola tidur sian, muncul hampir setiap hari, dalam bentuk tidur siang  yang diharapkan atau tidak diharapkan. Meskipun terdapat fakta bahwa tidur siang biasanya berlangsung selama satu jam atau lebih., orang tersebut tidak merasa segar saat bangun.
Gangguan ini dipertimbangan primer karena faktor penyebabnya bukan berasal dari tidur yang tidak cukup pada malam hari akibat insomnia atau faktor lainnya dari gangguan psikologis atau gangguan fisik lainnya atau dari obat atau pengobatan.

3.    Narkolepsi

Narkolepsi (  narcolepsy ) berasal dari bahasa yunani “narke” yang artinya “tidak sadar atau pingsan (stupor)“ dan “lepsis” yang artinya “serangan”. Orang dengan narkolepsi menggalami serangan tidur dimana mereka mendadak tidur tanpa adanya pertanda pada waktu-waktu yang berbeda sepanjang hari. Mereka tetap tertidur untuk jangka waktu rata-rata sekitar 15 menit.
Orang tersebut dapat berada dalam perbincangan dengan orang lain pada suatu saat dan jatuh tertidur dilantai pada saat berikutnya. diangnosis  yang diberikan ketika  serangan tidur muncul setiap hari selama priode 3 bulan atau lebih dan dikombinasikan dengan kehadiran salah satu atau kedua kondisi berikut:
-     Cataplexy ( kehilangan kontrol otot secara mendadak )
-     Gangguan tidur REM ( REM sleep ) dalam tahap transaksi antara sadar dan tidur ( APA, 2000 )
Tidur REM atau rapid eye biasanya movement ( gerakan mata yang cepat ). Adalah tahap tidur yang diasosiasikan dengan bermimpi. Dikatakan begitu karena mata orang yang sedang tidur cendrung untuk bergerak secara cepat dibawah kelopak matanya yang tertutup.  Serangan narkoleptik dihubungkan dengan transisi yang cepat ketidur REM dari kondisi terjaga.
Cataleplexy biasanya diakibatkan oleh reaksi emosional yang kuat, seperti bahagia atau marah. Hal ini dapat berkisar mulai dari rasa lemah yang tak seberapa dikaki sampai benar-benar kehilangan kontol otot yang mengakibatkan orang tersebut jatuh secara tiba-tiba ( Dahl, 1992 ), orang dengan narkolepsi juga dapat menggalami sleep paralysis  ( kelumpuhan tidur ), tahap sesaat yang mengikuti kondisi terjaga dimana seseorang merasa tidak mampu untuk bergerak atau berbicara. Penderita juga biasanya melaporkan halusinasi yang menakutkan  disebut hypnagogic hallucinations, yang muncul sesaat sebelum mulai tidur dan cendrung melibatkan sensasi visual auditori, taktil, dan kinestetik ( gerakan tubuh ).
Nerkolepsi mempengaruhi pria dan wanita secara setara dan merupakan gangguan yang relatif tidak biasa mempengaruhi kira-kira  0,02 % ( 2 dari 10.000 ) sampai 0,16% ( 16 dari 10.000 ) orang dari populasi dewasa umum  ( APA, 1994 ).
sekitar 2 dari 3 orang dengan narkolepsi jatuh tertidur ketika ketika tengah mengemudi dan 4 dari 5 orang tertidur saat bekerja ( Aldrich, 1992 ).kecelakaan dalam rumah tangga yang diakibatkan jatuh tertidur  juga merupakan hal yang sering terjadi ( Ferrans, Cohen dan Eshler, 1992 ).
Tidak mengherankan bila gangguan ini diasosiasikan dengan kualitas hidup yang lebih rendah dalam hal kesehatan umum dan fungsi sehari-hari ( Ferrans, Cohen dan Eshler,1992 ) penyebab dari norkelepsi masihbelum diketahui,tetapi kecurigaan difokuskan pada hilangnya sel otak dalam hipotalamus yang menghasilkan suatu zat kimia pengatur tidur (  Bazell, 2000, Mignot dan Thorsby, 2001 ; Peyron dkk., 2000; Thannickal dkk., 2000 ).

4.    Gangguan tidur yang terkait dengan pernafasan

Orang dengan gangguan tidur yang terkait dengan pernafasan   ( breathing-related sleep disorder ) menggalami gangguan untuk tidur secara berulang yang disebabkan oleh masalah pernafasan ( APA, 2000 ).
Obstructive sleep apnea merupakan tipe yang paling umum, yang melibatkan episode berulang dari gangguan pernafasan menyeluruh atau sebagian selama tidur (  Zwilich 2000 ) . gangguan dialami oleh sekitar 18 juta orang amerika  ( Smith, 2001a ).
Kata apnea berasal dari prefiks bahasa yunani a-, yang artinya “tidak, atau tanpa “ dan pneuma yang artinya “ nafas “  kesulitan bernafas diakibatkan oleh aliran udara yang tersumbat  pada jalan udara dibagian atas, dimana sering kali disebabkan oleh kerusakan struktur , seperti langit-langit mulut yang terlalu tebal atau pembesaran tonsil atau adenoids.


Dalam kasus gangguan menyeluruh, seseorang dapat secara tidak sadar berhenti bernafas selam 15 sampai 90 detik sebanyak 500 kali sepanjan malam, ketika berhenti bernafas seseorang dapat mendadak duduk, tersedak, menggambil nafas dalam beberapa kali dan tertidur kembali tanpa terbangun atau menyadari bahwa pernafasannya telah tergangu.

Obstructive sleep apnea adalah masalah yang relatif umum, dengan perkiraan mengidikasikan bahwa gangguan ini diderita sekitar 1 % sampai 10 % dari populasi dewasa mungkin presentasenya lebih tinggi dari pada dewasa lanjut    (  APA, 2000 ). Gangguan ini lebih umum terjadi pada pria separuh baya, meskipun pria yang menderita apnea lebih banyak dari pada wanita , dengan perbandingan 2 : 1, gangguan ini tidak terdiagnosis pada wanita ( Young dkk, 1996 ). Hal ini juga lebih umum terjadi diantara orang-orang yang menggalami obesitas, disebabkan karena penyempitannya jalan udara dibagian atas akibat pembesaran pada jaringan halus ( APA, 2000 ).

Tidak mengherankan bila orang yang menderita tidur apnea memiliki kualitas hidup yang lebih buruk dari pada orang yang tidak menggalaminya ( Gall, isaac, dan Kryer, 1993 ).

Tidur apnea juga merupakan masalah kesehatan karena hubungannya dengan peningkatan risiko hipertensi, faktor risiko utama untuk serangan jantung dan stroke ( Nieto dkk; Peppard.,2000 ; Zwilich , 2000 )




5.    Gangguan tidur irama sirkadia ( circadian rhythn sleep disorder )

Irama tidur menjadai sangat terganggu karena ketidakcocokan antara tuntutan jadwal tidur yang ditetapkan oleh seseorang dengan siklus internal tidur-bangun orang tersebut.
Jet lag biasanya disebabkan karena perrjalanan antarzona waktu tidak terrmasuk disini karena biasanya hanya bersifat sementara . namun perubahan zona waktu dan perubahan shift kerja ( misalnya pada perawat ) yang sering memunculkan masalah yang lebih berrtahan lama atau lebih sering dalam menyesuaikan pola tidur dengan tuntutan jadwal kerja, dan akhirnya menghasilkan gangguan irama tidur sirkadia, penangganan dapat melibatkan program penyesuaian secara bertahap pada jadwal yang menjadikan sistem serkadia seseorang sesuai dengan perubahan jadwal tidur-bangun ( Dahl, 1992 ).

ð  Parasomnia

Parasomnia ( parasomnias ) adalah prilaku abnormal atau pristiwa fisiologis yang muncul pada saat tidur atau pada ambang batas antara saat terjaga dan tidur.
Ada 3 macam tife parasomnia:

1.   Gangguan mimpi buruk

Gangguan mimpi buruk ( nightmore disorder ) merupakan proses terjaga dari tidur secara berulang karena mimpi yang menakutkan ( mimpi buruk ).


Mimpi buruk biasanya melibatkan cerita panjang seperti mimpi   di mana terdapat ancaman adanya bahaya fisik yang sudah dekat dengan individu, seperti dikejar, diserang atau dilukai, orang yang menggalami mimpi buruk biasanya dapat menggigat mimpi buruk ini dengan jelas pada saat bangun tidur, meskipun begitu kecemasan dan ketakutan tetap bertahan dan menghalangi mereka untuk tidur kembali.
Mimpi buruk sering dihubungkan dengan pengalaman traumatis dan umumnya lebih sering terjadi ketika individu berada dalam kondisi stress.

2.  Gangguan teror dalam tidur

Teror dalam tidur cendrung muncul saat sepertiga awal dari tidur malam serta saat tidur lelap dan tidak REM ( Dahl, 1992 ).

Gangguan teror dalam tidur ( sleep teror disorder ) melibatkan episode teror dalam tidur yang berulang yang menghasilkan proses terjaga secara tiba-tiba dan dimulai dengan teriakan panik ( APA,  2000 ), jika proses terjaga muncul saat episode teror dalam tidur,orang biasanya akan terlihat binggung dan menggalami disorientasi selama beberapa menit. Kebanyakan orang yang menggalami teror dalam tidur akan kembali tertidur dan tidak menggigat apapun yang terjadi pada pagi harinya.

Gangguan teror pada anak-anak biasanya muncul di masa remaja, lebih banyak terjadi padda anak laki-laki dari pada perempuan, tetapi orang dewasa perbandingan gender menjadai sama. Pada orang dewasa masalah ini cukup kronis dimana selama itu frekuensi dan itensitas episode terssebut meningkat dan menghilang dari waktu kewaktu.
 Data mengenai prevalensi gangguan ini masih kurang, namun episode dari teror dalam tidur diperkirakan terjadi pada 1 % sampai 6 % dari anak-anak dan kurang dari 1 % pada orang dewasa ( APA, 2000 ). Penyebabnya masih misteri pada saat  ini.

3.  Gangguan berjalan sambil tidur

Gangguan berjalan sambil tidur (sleepwalking disorder) Melibatkan episode berulang di mana orang yang sedang tidur bangkit dari tempat tidur dan berjalan disekitar rumah sambil tetap tidur.

Karena episode ini cendrung terjadi saat tahap tidur yang lebih dalam dimana mimpi tidak hadir, episode berjalan sambil tidur tidak terlihat melibatkan kehadiran mimpi.

Gangguan berjalan sambil tidur paling banyak terjadi pada anak-anak mempengaruhi sekitar 1 % sampai 5 % anak menurut sejumlah estimasi ( APA, 2000 ). Antara 10 % dan 30% dari anak-anak diyakini pernah menggalami paling tidak satu kali gangguan tidur sambil berjalan.

Penyebab berjalan sambil tidur masi belum diketahui, meskipun begiitu baik faktor geneteis maupun lingkungan diyakini terlibat dalam hal ini ( Hublin dkk., 1997 ).




C. PENANGGANAN GANGGUAN TIDUR

Metode yang paling umum menanggani gangguan tidur di Amerika adalah penggunaan pengobatan tidur yang disebuit hipnotik( hypnotics ). Hipnotik adalah obat, termasuk anastesi, dan sedatif, yang menyebabkan ketidaksadaran penuh atau sebagian dan digunakan untuk menanggani gangguan tidur. Namun, karena masalah-masalah yang berhubungan dengan obat-obatan ini, pendekatan penagganan nonfarmakologik, terutama tetapi kognitik prilaku, telah muncul kepermukaan

ð  Pendekatan biologis

Obat-obatan anti kecemasan sering digunakan untuk mengatasi insomnia, termasuk sekelompok  obat penenang minor yang disebut benzodiazepine ( misalnya, Vlium , Librium dan Ativan ) ( Pallesen dkk, 2001 )
Obat penenang minor yang disebut benzodiazepine dan anti depressant tricyclic juga digunakan untuk menanggani gangguan tidur lelap-teror dalam tidur dan berjalan sambil tidur.
Obat-obatan psikoatif lainnya, seperti stimulun, terkadang juga digunakan untuk membantu memperrtahankan tahap terjaga pada seseorang dengan narkolepsi dan untuk mengatasi rasa mengantuk disiang hari pada orang dengan hipersomnia.
Tidur apnea terkadang ditanggani dengan obat-obatan yang bekerja pada pusat otak yang menstimulasi pernafasan. Pembedahan juga dapat digunakan untuk memperlebar jalannya udara di bagian atas alat pernafasan. Alat bantu mekanik juga dapat membantu mempertahankan pernafasan selama tidur.


ð  Pendekatan psikologis

Menggunakan terapi kognitif behavioral ( CBT ), yang dapat digunakan untuk mengubah kebiasaan tidur yang madatif dan pemikiran atau keyakinan yang difungsionalkan mengenai tidur
Terapi kognitif-behavorial biasanya menggunakan kombinasi dari beberapa tehnik termasuk kontrol stimulus, pemantapan siklus tidur-bangun yang teratur, latihan relaksasi dan restrukturisasi rasional. Kontrol stimulus melibatkan perubahan stimulus lingkungan yang diasosiasikan dengan tidur.
Rekonstruksi rasional melibatkan alternatif rasional untuk mengganti kekalahan dari pemikiran atau kepercayaan maladatif yang bersifat self-defeating .















BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
 Tidur adalah fungsi biologis yang dalam berbagai hal tetap misterius. Kita tahu bahwa tidur memiliki fungsi restoratif dan sebagian besar dari kita membutuhkan setidaknya 7  jam atau lebih untuk tidur pada malam hari agar kita dapat berfungsi dengan baik.
                       
Gangguan tidur adalah masalah yang berhubungan dengan tidur yang berulang kali dan terus ada yang menyebabkan distres atau hendaya untuk berfungsi dengan baik.
DSM mengelompokkan ganguan tidur kedalam dua kategori utama

1.  Dissomnia
è Insomnia
è Hipersomnia
è Narkolepsi
è Gangguan tidur yang terkait dengan pernafasan
è Gangguan irama tidur sirkadia

2.  Parasomnia
è Gangguan mimpi buruk
è Gangguan teror saat tidur
è Gangguan berjalan sambil tidur

B.  SARAN
Apabila kita menggalami gangguan tidur maka segera lah mengatasinya agar tidak menjadi masalah yang serius.

Daftar Pustaka


Nevid jeffrey s,Dkk. 2003. Psikologi Abnormal jilid 2. Jakarta : Erlangga.


























IDENTITAS PENULIS



I.DATA PRIBADI
a.    Nama                         : Raudatul Jannah
b.    Tempat  Lahir            : Pulau Palas
c.    Tanggal  Lahir          : 09-12-1993
d.    Pekerjaan                  : Mahasiswi
e.    Alamat Saat Ini         : Sungai Salak
f.     Alamat  Rumah        : Sungai Salak
g.    Contact Person        : 082388554126

II.RIWAYAT PENDIDIKAN UMUM
a.    SD / Ibtidaiyah          : Nama :  SDN 003 sungai salak
b.    SLTP/ Tsanawiyah  : Nama :  Mts Nurul Hidayah sungai salak
c.    SLTA /Aliyah             : Nama : SMAN 1 Tempuling
d.    Dan lain-lain                         : Nama :  STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

III.DATA  ORANGTU A

Ayah :
a.    Nama                           : Hasan Basri
b.    Tempat  Lahir              : Sungai Salak
c.    Tanggal  Lahir            : 18-041968
d.    Pendidikan Terakhir : SMA
e.    Alamat Saat Ini          : Sungai Salak
f.     Alamat Rumah          : Sungai Salak


Ibu :

a.    Nama                         : Syafralina
b.    Tempat Lahir             : Tembilahan
c.    Tanggal Lahir           : 21-07-1974
d.    Pendidikan terakhir: SD
e.    Alamat Saat ini         : Sungai Salak
f.     Alamat Rumah         : Sungai Salak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar